Kamis, 30 Juli 2020

Resume Wawasan Studi Kelayakan Bisnis

WAWASAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

 

A.   Visi Buku

1.     Pengertian Bisnis dan Perusahaan

Perusahaan adalah sebuah organisasi yang membuat barang atau jasa yang menjadi keperluan konsumen dan akan mendapatkan laba.

Bisnis adalah sekumpulan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang peniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan pelaku industri lainnya).

Beberapa konsep bisnis :

1.      Konsep pasar

Maksud dari konsep pasar disini adalah produsen hendaknya mengetahui bagaimana pasar yang dingini. Apakah itu dalam bentuk monopoli, oligopoli, pasar persaingan sempurna dan seterusnya.

2.      Konsep perusahaan

Bagaimana cara perusahaan memajukan suatu perusahaannya itu dengan konsep lingkungan internal perusahaan. Konsep lingkungan internal tersebut di bagi atas fungsional yakni fungsional pemasaran, SDM, keuangan, produksi/operasi, dan manajemen. Dan juga terdapat tingkatan manajemen yakni manajemen tingkat atas, menengah, dan bawah.

3.      Konsep persaingan dan eksternal lain

Melakukan kerja sama dengan perusahaan lain agar produk-produk tetap dapat bertahan dengan terus menerus.

4.      Konsep perubahan

Perusahaan harus memiliki perubahan dengan mengikuti zaman juga mengetahui kebutuhan dari selera konsumen. Misalnya jilbab, pada zaman sekarang trend model jilbab seperti jilbab pasmina , maka dari itu perusahaan kita harus mengikuti trend tersebut menjual jilbab pasmina tetapi dengan model yang berbeda dari orang jual agar konsumen tertarik dengan produk kita.

2.      Studi Kelayakan Bisnis VS Studi Kelayakan Proyek

Studi kelayakan bisnis adalah ilmu yang mempelajari secara mendalam tentang layak tidak layak nya suatu bisnis untuk dijalankan.

Studi kelayakan proyek dapat diartikan ilmu yang mempelajari tentang dapat tidaknya suatu proyek bisa dijalankan/dilaksanakan dengan berhasil dengan jangka waktu yang terbatas yang telah di tetapkan sebelumnya. Misalnya: membangun pabrik, ,membuat jembatan, dan lain sebagainya.

3.      Industri Manufaktur dan Industri Jasa

Industri manufaktur adalah merupakan kegiatan dimana mengolah bahan mentah menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi yang memenuhi standar spesifikasi (industri barang).

Contoh industri manufaktur di Indonesia antara lain:

·        PT pabrik kertas kimia Tbk

·        PT Sepatu Bata Tbk

·        PT Ultrajaya milk industri and tranding company Tbk

·        PT Astra otoparst Tbk

·        PT Djarum Tbk

·        PT Panasonic

·        PT Kimia farma (persero) Tbk

·        PT holcim Indonesia Tbk

      Industri jasa adalah industri yang menghasilkan suatu produk yang bersifat tidak terwujud yang sudash memiliki izin usaha.

Contoh indutri jasa yakni :

·    Telekomunikasi

·    Transportadi/Perhubungan

·    Informasi

·    Pelayanan Kesehatan

·    Pariwisata

·    Pendidikan

·    Pertanian

·    Pekerjaan Umum

·    Pusat Pertokoan, Supermarket, Dsb

B.   Bisnis Di Bidang Jasa

1.      Perkembangan bisnis jasa

                        Perkembangan bisnis jasa pada saat ini telah mengalami peningkatan yang lumayan , karena adanya inovasi yang terus menerus dari perusahaan jasa ,salah satu nya ojek online yang kita kenal dengan “GOJEK”,sekarang kita tidak harus susah payah dalam mengunakan jasa ojek , cukup dengan memesan di aplikasi ojek online atau GOJEK                   

                        Lingkungan bisnis jasa pada saat ini akan menghadirkan sejumlah implikasipenting terhadap perkembangan bisnis jasa ke depan seperti:

1.      Akan terjadi inovasi jasa, misalnya munculnya belanja barang melalui online.

2.      Makin meningkatnya pertisipasi konsumen terhadap jasa, misalnya konsumen ulai mencari-cari sendiri berita melalui internet, sehingga surat kabar berkurang peminatnya.

3.      Makin meningkatnya kandungan jasa pada barang-barang, misalnya menggunakan radio yang terdapat di Handphone lebih mudah pengoperasiannya maka dari itu konsumen akan memilih radio di Handphone dari pada radio yang pada biasanya.

2.     Perbedaan barang dan jasa

         Untuk mengetahui perbedaan barang dan jasa , maka dari itu perlu dipaparkan karakteristik-karakteristik yang membedakan antara barang dan jasa. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya terlebih dahulu pahami apa arti barang dan jasa. Barang adalah sebuah produk yang terlihat atau berwujud sehingga dapat diberikan pihak pembeli. Jasa adalah wujudnya tidak terlihat tidak bisa dirasakan, dicicipi atau disentuh.

Perbedaan barang dan jasa berdasarkan ciri-cirinya:

Ciri-ciri barang

·  Produk berwujud

·  Barang bisa dijual kembali

·  Barang bisa disimpan

·  Aspek mutu mudah diukur

·  Penjualan terpisah dengan produksi

·  Barang bisa diangkut

·  Mudah melakukan otomatisasi

        Ciri-ciri jasa

·         Intingabilitas(tidak terwujud)

       Intingabilitas adalah bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasqkan, dicicipi atau disentuh, oleh karena itu jasa tidak bisa disimpan, akibatnya fluktuasi permintaan jasa sulit dikendalikan.

·         Keberagaman

       Output jasa bervariasi sehingga jasa sulit distandarkan.. misalnya, meskipun untuk suatu jasa yang sama, setiap individu konsumen ingin dipenuhi keinginannya dengan cara yang berbeda-beda.

·         Silmultanitas produksi dan konsumsi

       Dalam produksi barang yang dibuat terlebih dahulu baru kemudian dijual untuk konsumen. Dalam produksi jasa, jasa biasanya dijual terlebih dahulu, lalu diproduksi dan dikonsumsi secara simultan atau dalam waktu yang bersamaan.

·         Kerentatan(perisbability)

       Jasa tidak bisa disimpan, dijual lagi, atau dikembalikan. Misalnya, rambut yang sudah dicukur tidak dapat dikembalikan kepada asalnya, jam praktek dokter, dan jasa sambungan telpon.

 

C. Mengapa Mengembangkan Jasa?

           Mengembangkan suatu usaha merupakan jawaban dari analisis yang akan diputuskan oleh manajemen tingkat atas.untuk mengembangkan suatu usaha ada beberapa cara seperti:

1.      Membuat perusahaan baru, yang dikenal secara umum anak dari perusahaan atau cabang perusahaan, dimana produk baru yang akan dibuat verada dibawah perusahaan ini.

2.      Hanya membuat produk baru, tetapi tidak dengan membuat perusahaan baru.

3.      Pahami resiko, membuat oerhitungan resiko yang tepat membuat kita dapat meminimalkan hal-hal yang tidak diinginnkan terjadi. Dengan memahami resiko yang mungkin terjadi, maka akan membuat kita lebih siap menghadapinya.

 

D. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

     hasil dari suatu studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis. Ada pihak-pihak tertentu yang memerlukan laporan tadi sebagai bahan masukan utama dalam rangka mengkaji ulang untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan kepentingannya.

1.   pihak investor

                       Mencari investor yang mau turut serta menanamkan modalnya pada perusahaan yang akan dikembangkan. Sudah tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh atas modal yang ditanaminya.

2.   Pihak kreditor

           Pihak bank sebelum memututuskan memberikan pinjaman, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, misalnya agunan yang dimiliki perusahaan itu tersedia dan apakah setara dengan dana yang akan dipinjam.

3.   Pihak manajemen perusahaan

           Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajaru studi kelayakan bisnis, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor.

4.   Pihak pemerintah dan masyarakat

           Peran pemerintah sebagai pengawas dan yang memberi izin usaha, maka dari itu pemerintah perlu mempelajari terlebih dahulu apakan perusahaan tersebut layak atau tidak diberi izin usaha.

5.   Bagi tujuan pembangunan ekonomi

           Dalam pembangunan ekonomi perlu membuat studi kelayakan bisnis untuk mengkaji tujuan-pembangunsan ekonomi. Aspek-aspek yang perlu dianalisis ditinjau dari Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah pada masyarsakat.

 

E. Tahapan studi kelayakan bisnis

1.      penemuan ide. Membuat ide untuk bisnis yang akan dijalani ,seperti produk yang dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan.

2.      tahap penelitian. Pada tahap ini ide tadi dikaji melalui aspek secara cukup luas dan mendalam untuk mendapatkan masukan untuk mengevaluasi ide-ide tersebut seperti mensurvei lokasi untuk bisnis, modal, alat-alat pendukung untuk bisnis yang akan dijalani.

3.      tahap evaluasi. Setelah ide tadi diteliti maka selanjutnya dievaluasi untuk melihat apakah yang kurang dari rencana bisnis tersebut.

4.      tahap pengurutan usulan yang layak. Setelah dilakukan evaluasi maka pada tahap ini mengurutkan bisnis tadi mana yang pantas untuk direalisasikan.

5.      Tahap rencana pelaksanaan. Setelah rencana bisnis dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat rencansa kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen, dan lain-lain.

6.      Tahap pelaksanaan. Ini adalah tahap akhir , setelah semua persiapan yang selesai disiapkan,pada tahap ini adalah merealisasikan pembangunan proyek tersebut dengan melaksanakan operasional bisnis secara rutin.

 

F. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

1.      Aspek pasar

                        Analisis aspek pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan dari permintaan, persentase total penjualan dari produk yang bersangkutan. Analisi dapat dilakukan dengan cara deskriptif maupun inferensial, jenis data yang digunakan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif.

2.      Aspek internal perusahaan

1.      Aspek pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual baranga atau jada yang diproduksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini betanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih.

2.      Aspek teknis dan teknologi. Aspek merupakan kebutuhan yang diperlukan, dan bagaimana secara tenis proses produksi yang dilakukan. Misalnya dalam binis industri manukfaktur perlu mengkaji mengenai kapasitas produksi, alat yang diperlukan untuk produksi, jenis teknolgi yang dipakailokasi pabrik, tata letak pabrik yang menguntungkan.

3.      Aspek sumber daya manusia. Aspek sumber daya manusia merupakan aspek yang paling penting diperusahaan. SDM ada dua bagian. Pertama: peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis. Kedua: peran SDM dalam operasional rutin bisnis setelah selesai dibangun. Maka dari itu, jika tidak adam SDM bagaimana bisnis bisa berjalan.

4.      Aspek manajemen. Didalam pembangunan bisnis, kita harus menelaah manajemen seperti menyusun rencana kerja, siapa saja yang terlibat dalam bisnis, bagaimana mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan proyek dengan sebaik-baiknya.

5.      Aspek keuangan. Aspek keuangan ini yakni mempekirakan dana yang diperlukan untuk menjadi  modal awal kita berbisnis. Dana diperoleh bisa dari dana milik sendiri selanjutnya bisa meminta pinjaman dari orang lain.

3.      Aspek Persaingan dan Lingkungan Eksternal Lainnya

            Aspek lingkungan lainnya adalah lingkungan hidup. Hendaknya suaty bisnis memperhatikan lingkungan hidup, baik untuk kehidupan manusia, hewan , tumbuhan serta lingkungan alam lainnya. Jadi, analisis mngenai dampak lingkungan menjadi penting untuk diketahui dan direalisasikan.

 

G. Hasil Studi Kelayakan Bisnis

                 Hasil studi kelayakan bisnis adalah dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis. Dokuntasi ini memperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek- aspek yang diteliti, sehinga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak atau justru sebaliknya.

 

H. Etika Dalam Studi Kelayakan Bisnis

1.      Etika peneliti pada responden

     Dalam melakukan pengumpulan data, jangan membuat responden merasa dirugikan secara fisik maupun mental. Didalam pengumpulan data, dari para responden, perlu diingat hak atas pribadi, misalnya orang mempunyai hak untuk menolak untuk diwawancarai sehingga peneliti harus meminta izin terlebih dahulu.

2.      Etika peneliti pada klien

     Dalam studi krlayakan bisnis, pertimbangan-pertimbangan etis terhadap klien juga perlu diperhatikan kerena klien mempunyai hak atas tersebut. Klien mempunyai hak untuk mendapatkan hasil studi yang berkualitas.tetapi kadang-kadang klien berpikiran lain tentang apa yang dimaksud kualitas itu, sehingga peneliti harus mengarahkan dan menjelaskan.

 

3.      Etika peneliti pada asisten

     Tidak etis jika menugaskan seorang asisten untuk melakukan sesuatu, misalnya melakukan wawancaea langsung di suatu tempat yang kurang aman sehingga bisa terjadi terancam secara fisik.

4.      Etika klien

     Sering terjadi dimana peneliti diminta oleh klien untuk mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan, menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis data yang dianggap merugikanyya dan sebagainya. Hal seperti itu merupakan hal yang tidak etis dari klien. Mengapa terjadi?karena bayaran yang diterima lebih tinggi dari sewajarnya. 

DAFTAR PUSTAKA

Umar,Husein. 2003.Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

http://docshare.tips/karakter-barang-dan-jasappt_584cc3a7b6d87fb8408b4f3e.html

 

 

 


Previous Post
Next Post

0 komentar: