SEDIMENTASI
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material
batuan yang telah diangkut oleh air, angin, gelombang laut, atau gletser.
Tempat pengendapan material batuan dapat terjadi disekitar aliran sungai, di
pantai, di daratan, dan di kaki-kaki pegunungan. Berikut beberapa contoh hasil
sedimentasi.
1. Hasil
Sedimentasi oleh Air Sungai
a)
Delta
Material batuan yang diangkut oleh air
sungai akan diendapkan di muara-muara sungai. Jika ketinggian endapan telah
melampui ketinggian permukaan air laut atau air sungai, maka terbentuklah
daratan baru yang disebut delta. Delta adalah endapan yang terdapat dimuara
sungai dan terbentuknya seperti segitiga. Delta dapat terbentuk karena beberapa
hal berikut.
(1)
Cukup bahan yang diangkut oleh aliran sungai
(2)
Gelombang dan arus laut yang ada dipantai tidak
besar
(3)
Pantainya landai dan dangkal
(4)
Terdapat banyak mineral atau lumpur yang akan
diendapkan
(5)
Tidak terjadi penurunan pantai
Berdasarkan
bentuknya, delta dibedakan menjadi 4 (empat) sebagai berikut :
(1)
Delta cembung, bentuknya menyerupai kipas,
contohnya delta Sungai Mahakam di Kalimantan Timur
(2)
Delta kaki burung, contohnya delta Sungai
Cimanuk (Jawa Barat) dan delta Sungai Mississippi di Amerika Serikat.
(3)
Delta runcing, bentuknya runcing keatas dan
menyerupai kerucut, contohnya delta Sungai Tiber.
(4)
Delta estuaria, bentuknya seperti corong. Delta
estuaria terdaoat di muara Sungai Brantas dan Sungai Kapuas.
b)
Daratan Banjir (Flood Plain)
Daratan banjir adalah daerah disekitar
sungai yang sering tergenang air pada waktu banjir dan berupa daratan ketika
air surut. Menurut tempatnya, flood plain dibedakan menjadi 4 (empat) sebagai
berikut:
(1)
Channel bar, yaitu endapan yang berbeda ditengah
lembah sungai
(2)
Delta bar, yaitu endapan yang berada di
muara-muara sungai
(3)
Meander bar, yaitu endapan yang berada
ditikungan sungai.
(4)
Tanggul alam, yaitu punggung rendah di tepi
sungai yang terbentuk akibat baniir.
c)
Meander
Meander terjadi jika aliran sungai melalui
derah hamper datar atau datar sehingga arus sungai sangat lemah. Pengikisan tidak
lagi terjadi kearah dasar sungai, tetapi ke tepo sungai. Akibatnya, aliran
sungai menjadi berkelok-kelok. Lama-kelamaan, bila proses pengikisan terus
berlangsung dapat mengakibatkan putusnya aliran sungai sehingga terbentuk danau
tapal kuda (oxobow lake).
2. Hasil
Sedimentasi oleh Gelombang Air Laut
Gelombang air
laut yang terus-menurus bergerak sepangjang waktu menghasilkan berbagai
bentukan dipantai seperti berikut ini:
a)
Beting, yaitu onggokan pasir dipantai dan muara
sungai yang tampak pada waktu pasang surut dan digenangi air laut pada waktu
pasang naik.
b)
Nehrung, yaitu beting-beting (bukit pasir) yang
panjang dan terletak didekat pantai.
c) Tombolo, yaitu suatu tanggul pasir alami yang
menghubungkan antara dataran dengan pulau yang berada di dekat pantai
Baca Juga : Pengertian Erosi, Tahapan dan Jenis-jenisnya
Makalah Cuaca dan Iklim Lengkap!
Baca Juga : Pengertian Erosi, Tahapan dan Jenis-jenisnya
Makalah Cuaca dan Iklim Lengkap!
3. Hasil
Sidementasi oleh Angin
Aktivitas angin
yang berhembus dipermukaan bumi menghasilkan bentuk-bentuk kenampakan alam
seperti berikut ini :
a)
Beach atau pesisir, yaitu bentukan hasil
pengendapan material batuan di sepanjang pantai. Beach terbentuk didaerah pantai
yang terlindung seperti diteluk.
b) Sand dune, yaitu bukit pasir rendah yang
terbentuk karena embusan angin yang membawa butir-butir pasir. Sand dune
terjadi jika angin berhembus di daerah pasir yang luas disepanjang pesisir.
Pasir tersebut mungkin bisa terbawa angin sampai jauh kepedalaman
c)
Barchan, yaitu gumuk pasir atau
gundukan-gundukan yang berbentuk seperti tapal kuda.
4. Hasil
Sedimentasi oleh Gletser
Kegiatan gletser
menuruni lereng-lereng pegunungan akan menyisakan sedimen berupa morena. Morena
adalah kumpulan batuan-batuan kerikil, pasir, bongkah, dan sebagainya yang
ditinggalkan oleh sisa-sisa gletser setelah gletser tersebut menuruni lereng
pegunungan. Morena biasanya tertumpuk pada ujunh gletser.
0 komentar: