Jumat, 24 Juli 2020

MAKALAH CUACA DAN IKLIM LENGKAP


CUACA DAN IKLIM
MAKALAH
1.      Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relative sempit dan dalam jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Msialnya pagi hari, siang hari, atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat sserta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu bosa berbeda-beda untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui perkiraan cuaca yang dikembangkan oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementrian Perhubungan. Untuk negara-negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat). Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meterologi.

Iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca dalam kurun waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas. Jadi, unsur-unsur pembentuk iklim sama dengan unsur-unsur pembentuk cuaca. Untuk menentukan ilkim disuatu wilayah diperlukan penelitian selama kurang lebih 10 sampai 30 tahun. Ilmu yang mempelajari iklim disebut Klimatologi.

2.      Unsur-unsur cuaca dan ilkim
Unsure-unsur pembentuk cuaca sama dengan unsure-unsur pembentuk iklim. Unsur-unsur iklim adalah unsure-unsur cuaca yang telah dirata-ratakan dalam waktu yang lama. Berikut unsure-unsur yang menentukan cuaca dan iklim.
a.      Suhu Udara
Suhu udara (temperatur) adalah keadaan udara pada waktu dan tempat tertentu. Suhu diperngaruhi oleh beberapa hal berikut:
1)      Penyinaran matahari, meliputi jarak dan lamanya penyinaran, serta besar kecilnya sudut datang matahari.
2)      Tinggi rendahnya permukaan daratan.
3)      Sifat permukaan bumi.
Suhu udara disuatu tempat dapat diketahui dengan menggunakan sebuah alat ukur, yaitu thermometer. Naik turunnya temperatur udara dapat dilihat pada angka yang tertera pada tabung kaca thermometer. Satuan derajat untuk temperatur udara yaitu Celcius (C), Farenheit (F), dan Reamur (R). Hasil pengukuran suhu udara diberbagai tempat dapat dipertakan. Garis-garis pada peta yang menghubungkan daerah yang memiliki suhu udara yang sama disebut isoterm.
b.      Kelembapan Udara (Lengas Udara)
Kelembapan udara adalah jumlah kandungan uap air yang ada dalam udara. Kandungan uap air diudara berubah0ubah bergantung pada suhu. Makin tinggi suhu, makin banyak kandungan uap airnya. Alat pengukuran kelembapan udara adalah hygrometer. Kelembapan udara ada 2 jenis yaitu :
1)      Kelembapan mutlak (absolut), yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah uap air dalam satuan gram pada suatu meter kubik (m3) udara.
2)      Kelembapan relatif (nisbi), yaitu angka dalam persen yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benar-benar dikandung udara pada suhu tertentu dan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara. Kelembapan relative dihitung dengan menggunakan rumus berikut :



Keterangan :
K = kelembapan relative
T = uap air yang dikandung udara pada tenmperatur terentu
P = kapasitas kandungan uap air maksimum

c.       Tekanan Udara
Udara memiliki berat dan menekan permukaan bumi. Dengan demikian, udara memiliki tekanan . Tekanan udara disebabkan oleh beratnya lapisan udara diatas suatu titik permukaan bumi. Tekanan udara antara tempat yang satu dengan tempat yang lain dipermukaan bumi berbeda-beda. Faktor utama yang mempengaruhi perbedaan tekanan udara adalah temperatur udara. Daerah yang mendapatkan panas secara intensid merupakan daerah yang memiliki tekanan udara minimum. Hal ini disebabakan oleh adanya pengembangan udara jikan terkena panas. Sedangkan daerah yang pemanasannya kurang merupakan daerah yang bertekanan maksimum. Udara akan bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daeran yang bertekanan minimum.  Tekanan udara dapat diukur dengan alat barometer. Besarnya tekanan udara dipermukaan bumi adalah satu atmosfer atau 76 cmHg. Dalam meteorologi, satuan yang digunakan untuk mengukur tekenan udara adalah milibar (mb). Tekanan udara 76 cmHg setara dengan 1.013 mb. Sebaran tekanan udara disuatu daerah dapat digambarkan oleh garis isobar pada peta. Isobar adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama.
d.      Angin
Perbedaan tekanan udara menyebabkan terjadinya pergerakan udara yang disebut dengan angin. Jadi, angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara maksimum menuju ke daerah yang bertekanan udara minimum. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Angin selalu diberi nama berdasarkan asal datang atau arahnya. Berdasarkan arahnya, angin memiliki nama sebagai berikut :
1)      Angin Muson
Angin muson disebut juga dengan angin musim. Angin muson adalah angin yang berubah setiap 6 bulan sekali. Pada bulan mei hingga oktober, ketika matahari sedang berada disekitar garis balik utara (23,5 LU0), kawasan benua asia mengalami penyinaran yang maksimal shingga suhu udara di Asia menjadi sangat tinggi. Angin bertiup dari kawasan Australia yang bertekanan maksimum menuju kawasan Asia yang bertekanan minimum. Angin ini membawa sedikit uap air yang mengabiktkan terjadinya musim kemarau di Indonesia. Angin penyebab musim kemarau disebut angin muson timur.
Sebaliknya pada bulan November – april , ketika matahari sedang berada disekitar garis balik selatan (23,5 0LS) kawasan Benua Australia mengalami penyinaran maksimal sehingga suhu udara di Australia menjadi sangat tinggi. Angin bertiup dari kawasan Asia yang bertekanan maksimum menuju kawasan Australia yang bertekanan maksimum. Angin ini membawa banyak uap air yang mengakibatkan terjadinya musim hujan di Indonesia. Angin penyebab musim hujan disebut angin musim barat.
2)      Angin Lokal
Angin lokal disebut juga dengan angin setempat yang terdiri sari angin darat, angin laut, angin lembah dan angin gunung.
a)      Angin darat dan angin laut
Angin darat adalah angin pada malam hari dimana suhu diasat daratan lebih cepat menjadi dingin dibandingkan dengan lautan dan daratan bertekanan maksimum, sedangkan diatas lautan bertekanan udara minimum.

Angin laut adalah angin pada siang hari dimana suhu di atas daratan lebih cepat menjadi panas dibandingkan dengan lautan dan daratan bertekanan minimum, sedangkan lautan bertekanan maksimum. Dengan demikian bergeraklah angin laut kedarat.
b)      Angin Lembah dan Angin Gunung
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung pada siang hari. Karena pada siang hari udara di puncak gunung lebih cepat panas dibandingkan dengan dilembah. Dengan demikian tekanan udara di lembah lebih besar dibandingkan dengan puncak gunung.
Sebaliknya Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lemabh pada malam hari. Karena pada malam hari udara dipuncak gunung lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan dilembah. Sehingga tekanan udara di puncak gununglebih besar dibandingkan dengan dilembah.
3)      Angin Terjun atau Angin Jatuh
Angin terjun atau angin jatuh adalah angin yang bertiup sampai kepuncak yang sudah tidak mengandung uap air lagi dan bersifat kering. Angin yang kering ini kemudian turun melalui lereng disebelahnya. Angin terjuan atau angin jatuh terdiri dari dua macam yaitu:
a)      Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
Angin jatuh ini tidak mengandung upa air/ kering dan suhunya lebih tinggi (panas)dari suhu daerah yang didatangi. Angin ini disebut angin Fohn.
b)      Angin Jatuh yang sifatnya Kering dan Dingin
Angin jatuh ini tidak mengandung uap air (kering) dan suhunya lebih rendah (dingin) dari suhu daerah yang didatangi. Contoh : Angin mistral di Perancis Selatan atau Angin norte di Spanyol.

Baca Juga : Pengertian Erosi, Tahapan dan Jenis-jenisnya
                   Pengertian Sedimentasi dan Contoh Hasil Sedimentasi
                  
e.      Awan
Ketika suhu bumi meningkat akibat adanya sinar matahari, air yang terdapat dibumi akan menguap menjadi uap air. Karena uap ini sangat kecil dan ringan, uap air dapat melayang naik diudara. Kerika uap air berada pada ketinggian tertentu, uap ini mengalami pendinginan. Uap ini kemudian terkondensasi menjadi titik-titik air yang melayang diudara. Ketika juataan titik-titik air ini bersatu, maka terbentuklah awan. Dilihat dari bentuknya awan dibedakan menjadi 4 macam, sebagai berikut :
1)      Awan cumulus, yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal
2)      Awan Stratus, yaitu awan yang berbentuk seperti lembaran tipis yang seragam, bewarna putih atau gelap, dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secra merata.
3)      Awan Cirrus, yaitu awan tinggi dengan bentuk seperti serabut atau bulu halus. Sering terdapat Kristal es tetapi tidak dapat menimbulkan hujan
4)      Awan nimbus, yaitu awan gelap yang terlihat basah dan seing menimbulkan hujan.
f.        Hujan
Hujan adalah jatuhnya titik-titik air dari atmosfer kepermukaan bumi secara alami. Sebelum hujan, terjadi penguapan yang kemudian membentuk awan. Dari awan ini, krena pengaruh angina tau karena massa awan telah jenuh, maka terjadilah hujan. Alat pengukur curah hujan adalah fluviometer. Hujan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1)      Berdasarkan bentuknya
-          Hujan air
-          Hujan Salju
-          Hujan es
2)      Berdasarkan proses terjadinya hujan
-          Hujan Orografis (hujan relief)
-          Hujan Konveksi (Hujan Zenital)
-          Hujan Konveregen (Hujan Frontal)

Previous Post
Next Post

0 komentar: