Kamis, 30 Juli 2020

Resume Teknik dan Teknologi-Studi Kelayakan Bisnis

 

ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

A.    MASALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

Manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegitan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing,koordinasi,pengarahan dan pengawasan terhadap operasional perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan (di dalam perusahaan) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluarannya akan lebih bermamfaat dari dari masukannya keluaran tersebut dapat berupa barangdan/jasa.(tugas manjemen di perusahaan adalah untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambilan keputusan masalah-masalah produksi/operasi)           

          Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan,yaitu:masalah penentuan posisi perusahaan, masalah desain dan masalah operasional.    

1.      Masalah penentuan posisi perusahaan. Penentuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,dan dapat dijalankan secara ekonomis,efektif dan efisien.

2.      Masalah operasional. Masalah operasional timbul biasa nya timbul pada saat proses produksi sudah berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap masalah operasional ini antara lain:rencana produksi,rencana persedian bahan baku, penjadwalan kerja pegawai,pengawasan kualitas,dan pengawasan biaya produksi.

3.      Masalah desain. Masalah desain akan mencakup perancanagn fasilitas operasi yang akan digunakan. Untuk mengatasi ,masalah ini, hendaknya dilakukan pengambilan keputusan dibidang rancang dan bangun.

B.     MASALAH PROSES PRODUKSI DAN OPERASI

Persoalan-persolan dalam proses produksi /operasi ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun, persoalan-persoalan itu akan dipilih-pilih,dan di sesuaikan dalam rangka study kelayakan bisnis. Ada pun persoalan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut:    

 

 

 

 

 

1.     Pemilihan strategi produksi

Agar barang dan jasa yang akan diproduksi dapat memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian, seperti penelitian pasar dan pemasaran.dari masuakan penelitian pasar dan pemasaran ini berikut akan diterapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat. Mengacu pada pada alternative produk-produk ini, selanjutnya, akan dikaji pula kaitannya dengan aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.

2.     Pemilihan dan perencanaan produk

Setelah beberapa alternative ide produk tersaing, selanjutnya akan dikaji beberapa produk yang akan menjadi prioritas untuk di produksi. Untuk menetapkan produk tersebut akan dilakukan melalui tahap-tahap pekerjaan, pada umumnya tahap itu meliputi:

a.       Penentuan ide produk dan seleksi.

b.      Pembuatan desai produk awal.

c.       Pembutan prototif dan pengujian.

d.      Implementasi.

3.     Rencana kualitas

Kulitas produk merupan hal penting bagi konsumen. Kualitas produk, baik yang berupa barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Prusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kulitas produk dari tiap dimensi kualitasnya, dimensi kualitas berikut dapat dipaparkan sebagai berikut:

a.      Produk berupa barang

Menurut davidgarvin,yang dikutip Vincent gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang dapat dilakukan melalui delapan dimensi seperti berikut ini.

·         Perpormance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membelibarang tersebut.

·         Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

·         Realiability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tetrtentu dan dalam kondisi tertentu pula.

·         Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.

·         Durability, yaitu suara refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

·         Serviceability, yaitu karakteristikyang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

·         Fit and finisb, suatu sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkulitas.         

b.      Produk jasa/servis

Zeithml et.el. mengatakan lima dimensi dalam menentukan kualitaas jasa yaitu:   

·         Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

·         Responsiveness, yaitu respons atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.

·         Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas:pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramah-tamahan,perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan,keterampilan memberikan informasi, kempuan dalam memberikan keamanan di dalam memamfaatkan jasa yang ditawarkan,dan kempuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.       

·         Kompetensi(competence), artinya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.

·         Kesopanan(courtesy), yang meliputi hal-hal yang keramahan, perhatian dan sikap para karyawan.Kredibilitas(credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.

·         Empaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungiperusahaan,kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

·         Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parker,kebersihan,keterampilan dan kenyamanan ruang kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.

         4.     Pemilihan teknologi

          Hendaknya dengan kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksisekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Dengan mencadangkan anggaran riset dan pengembangan yang lebih dari rata-rata perusahan sejenis dalam rangka menghasilkan produk baru, dan inovasi proses yang di lakukannya, telah menempatkan ia pada posisi sebagai leader dalam industri kamera.

          Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat di peroses dengan berbagai cara, sehingga teknologi yang di pilih pun perlu di tentukan secara jelas. Beberapa kriteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan mentah yang di pakai, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.

       5.     Rencana kapasitas produksi

          Kapasita di definisikan sebagai suatu kemampuan pembatasan dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapata dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran(output). Rencana kapasitas produksi dalam studi kelayalan aspek teknis dan teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem.

·         Skala ekonomi

Kapasitas yang di pilih adalah yang memiliki biaya perunit yang paling rendah. Akan tetapi cara ini memiliki kelemahan-kelemahan.

·         Focused facilites

Dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem skala ekonomi di atas, maka muncullah sistem focused facilities di mana cara mempertahankan volume produksi yang tinggi di ganti dengan penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan.

         6.      Perencanaan letak pabrik

a.      Bagi perusahaan manufaktur

   Letak pabrik sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis secara seksama karena saksama karena sangat berpengaruh terhadap banyak aspek, seperti biaya.

Dalam suatu kelayakan bisnis, pilihan letak pabrik hendaknya dapat di kaji dari beberapa faktor. Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan, antara lain:

·      Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan dijadikan tempat produk di jual.

·        Letak bahan baku utama,

·        Sumber tenaga kerja

·        Sumber daya

·        Fasilitas transportasi

·      Fasilitas untuk pabrik

·      Lingkungan masyarakat

·      Peraturan pemerintah

b.    Bagi perusahaan jasa

     Letak lokasi fasilitas jasa dapat di bagi menjadi dua macam yaitu:

·   Pelanggan datang ke lokasi fasilitas jasa

·   Penyedia jasa mendatangi konsumen

           7.      Perencanaan tata letak (layout)

a. bagi industri manufaktur

·         tata letak pabrik: penempatan fasilitas-fasilitas yang di pakai di dalam pabrik, seperti letak mesin-mesin, letak alat-alat produksi, lajur pengangkutan barang, dan lain-lain.

·         Tata letak kantor: selaian pabrik, perusahaan manufaktur juga mempunyai kantor. Tata letak kantor hendaknya di sesuaikan dengan besar/kecilnya investasi.

·         Tata letak gudang: gudang sebagai tempat penyimpanan bahan baku maupun barang jadi, hendaknya juga di atur layoutnya.

 

b. bagi perusahaan jasa

unsur-unsur yang perlu di perhatikan dalam tataletak fasilitas jasa meliputi:

·         Pertimbangan spesial: aspek-asper sperti simetri, proporsi, tekstur, warna, dan lain-lain hendaknya di perhatikan dan di pertimbangkan

·         Perencanaan ruang: mencangkup perencanaan interior dan arsitektur,

·         Perlengkapan atau perabotan: unsur ini memiliki beberapa fungs, antara lain sebagai sesuatu yang menunjukan status pemilik atau penggunanya

·         Tata cahaya: unsur ini berfungsi sebagai penerang ruangan

·         Warna: warna dapat menggerakan perasaan dan emosi, sehingga pemilihan warna di dalam ruangan menjadi penting

·         Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

       8.     Perencanaan jumlah produksi

          Aktivitas produksi hendaknya di rencanakan dengan baik agar jumlah produksi yaqng dihasilkan tidak terlalu banyak atau terlalau sedikit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

·         Permintaan

·         Kapasitas pabrik

·         Suplai bahan baku

·         Modal kerjaperaturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya

 

Beberapa metode untuk perencanaan jumlah produksi antara lain adalah:

·         Metode break even point

·         Metode marginal cost dan marginal revenue

·         Metode linier progamming

        9.     Manajemen persediaan

          Persediaan barang biasanya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat secara tajam, atau untuk mensuplai kekurangan bahan baku. Hal-hal pokok yang perlu dikaji dalam rangka studi kelayakan antara lain:

a.       Penentuan jumlah order

b.      Safety stock

c.       Inventory system

d.      Materials requirement planning

         10.   Pengawasan kualitas produk

          Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu kesatuan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat memenuhiharapan-harapan pada konsumen.

          Perencanaan kualitas, aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi keinginan konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah berikut:

·         Menentukan siapa konsumennya

·         Menentukan apa kebutuhan dan keinginan konsumen

·         Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai

·         Mengemvbangkan proses sebagai pedoman bagi operasi/produksi

Pengendalian kualitas: aktivitas ini dilakukan pada tahap operasi, langkah-langkah yang di lakukan yaitu:

·         Evaluasi performasi aktual

·         Membandingkan performasi aktual dengansasaran yang di rencanakan

·         Mengambil tindakan terhadap penyimpangan

Perbaikan kualitas: aktivitas ketiga dari trilogi ini bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik dari pada sebelumnya.

 

CONTOH ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Pada perusahaan roti di suatu daerah yang dulunya hanya menggunakan peralatan yang sederhana untuk memproduksi roti. Tetapi dengan berkembangnya teknik dan teknologi maka perusahaan tersebut sekarang menjadi lebih maju dan berkembang dengan cara memanfaatkan perkembangan zaman dengan menggunakan alat-alat canggih dan moderan guna memperlancar usahannya dan juga peroduksinya.

          Sehingga sekarang perusahaan roti tersebut mampu memproduksi roti dengan cepat dan bersekala besar. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar dan membuat lebih efisien.

 

DAFTAR PUSTAKA

Umar, Husein. 2003.Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama


Latest
Next Post

0 komentar: