STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK MANAJEMEN
A.
PERENCANAAN
Perencanaan
(planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
1. Pendekatan dalam Membuat Perencanaan
Empat macam pendekatan utama dalam pembuatan suatu
perencanaan :
a.
Pendekatan atas bawah ( tob-down)
Perencaan dengan ini
dilakukan oleh pemimpin organisasi.Unit organisasi di bawah nya hanya
melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan.untuk perusahaan yang menganut
system desentralisasi, pimpinan puncak memberikan pengarahan dan petunjuk
kepada pemimpin cabang atau sejenisnya untuk menyusun rencana yang pada
tahapannya akan ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan puncak sebelum disetujui
untuk direalisasikan
b.
Pendekatan bawah atas ( botton-up)
Penecanaan dengan
pendekatan dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi
yang dihadapi organisasi termasuk mengenai misi, tujuan, sasaran dan sumber
daya yang dimiliki. Langkah selanjutnya memberikan kewenangan kepada manajemen
di tingkat bawahnya untuk menyusun perencanaan
c.
Pendekatan campuran
Dalam kenyataan, relative
sulit menemukan proses perecanaan yang murni atas-bawah atau bawah-atas. Yang
sering ditemukan adalah kombinasi di antara keduanya walaupun dengan persentase
yang relative. Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencaan
organisasi secara garis besar sedangkan petunjuk perencanaan diorganisasi
secara garis besar sedangkan perencaan detailnya diserahkan kepada kreativitas
unit perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada
d.
Pendekatan kelompok
Perencaan di buat oleh
sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan, oleh karena itu di dalam perusahaan
dibentuk semacam biro atau bagian khusus seperti biro perencanaan.
2. Fungsi Perencanaan dan Rencana
a.
Fungsi utama dalam kegunaan perencanaan
manajemen suatu organisasi:
b.
Penerjemah kebijakan umum
c.
Berupa perkiraan yang bersifat ramalan
d.
Berfungsi ekonomi
e.
Memastikan suatu kegiatan
f.
Alat koordinasi
g.
Alat/sarana pengawasan
3. Macam-macam Perencanaan
Dilihat
dari sisi jangka waktu ;
a.
Perencanaan jangka panjang, waktu sekitar
20--30 tahun ke depan, Negara kita menggunakan waktu 25 tahun untuk setiap
tahap perencaan jangka panjangnya.
b.
Perencanaan jangka menengah, waktu sekitar 3
-- 5 tahun ke depan. Negara kita menggunakan waktu 5 tahunan untuk setiap
perencaaan jangka menengah yang disebut dengan pembanguna lima tahun.
c.
Perencanaan jangka pendek, menjangkau waktu
paling lama satu tahun
Dari
sisi tingkat manajemen
a.
Perencanaan strategis, lebih berfokus pada
bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah dan strategi
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang
b.
Perencanaan operasional, berfungsi untuk
memperjelas makna suatu strategi utama dengan identifikasi rincian yang
sifatnya spesifik dan berjangka pendek, yang memiliki program-program kerja
yang diimplementasikan dalam brntuk kegiatan usaha sehari-hari
4. Program Kerja
Yaitu penyusunan suatu perencanaan jangka pendek dan
penerapannya dalam bentuk program kerja perlu memperhatikan anggarannya. Teknik
yang sudah umum dipakai, terutama dalam rangka mengoptimalisasi sumber daya
organisasi yang akan digunakan, antara lain :
a.
Gantt Chart dan Gantt Milestone Chart,
b.
PERT ( program evaluation and review
technique),
c.
PKT ( pola kerja terpadu)
d.
PIP ( performance improvement planning )
e.
APP ( analisis persoalan potensial )
5. Anggaran
Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis
dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan untuk periode tertentu di masa yang akan datang.
Dalam perencanaan anggaran dikenal 4 macam system, yaitu:
1)
System
anggaran tradisional, Disusun berdasarkan jenis pengeluarannya
.macam-macam anggaran yang umum dengan menggunakan system anggaran tradisional
dalam suatu perusahaan kecil dalam bidang manufaktur ;
a)
Anggaran produksi
b)
Anggaran bahan baku
c)
Anggaran tenaga kerja
d)
Anggaran biaya overhead pabrik ( BOP)
e)
Anggaran variable
f)
Anggaran modal
g)
Anggrana piutang
h)
Anggaran kas
2)
System
anggaran hasil karya, Disusun berdasarkan
sasaran yang ingin di capai. Dalam komponen biaya ini, telah diperhitungkan
biaya-biaya seperti gaji, sewa gedung dan pembelian bahan baku.
3)
System
anggaran PPBS (planning programming budgedting system), Biasanya
diterapkan pada perusahaan besar dan modern, termasuk dalam APBN yang dikelola
pemerintah. Sistem ini merupakan system terpadu dan berorientasi pada program
untuk membantu pimpinan membuat keputusan mengenai alokasi sumber-sumber yang
serba terbatas melalui cara pemilihan alternative berdasarkan skala prioritas
dan berupaya untuk pencapaian tujuan yang sudah ditentukan. Komponen yang perlu
diperhitungkan ;
a)
Tujuan/sasaran yang harus dicapai
b)
Kelangkaan/keterbatasan sumber daya
c)
Cara/metode yang akan di tempuh
4)
System
anggaran ZBB ( zero base budgeting), Merupakan
pengembangan sistem PPBS yang mengacu kepada pendekatan manajemen berdasarkan
sasaran ( MBO-Management By Objective ).
B.
PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING )
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
kecil.Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
1. Langkah pengorganisasian
a.
Merinci seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan misi dan visinya
b.
Membagi beban kerja ke dalam
aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang
c.
Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi
dengan cara yang logis dan efisien
d.
Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis
e.
Memantau efektvitas organisasi dan mengambil
langkah-langkagh penyesuaian untuk mempertahannkan atau menngkatkan efektivitas.
2. Asas organisasi
a.
Perumusan tujuan organisasi
b.
Departemenisasi
c.
Pembagian kerja
d.
Koordinasi
e.
Pelimpahan wewenang
f.
Rentang kendali
g.
Jenjang organisasi
h.
Kesatuan perintah
i.
Fleksibel
3. Sruktur organisasi
Ada empat elemen dalam struktur organisasi, yaitu:
a.
Spesialisasi aktivitas
b.
Standarrisasi aktivitas
c.
Koordinasi aktivitas
d.
Besar unit kerja
4. Factor penentu struktur organisasi
Ada
beberapa factor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan struktur organisasi,
yaitu:
a.
Strategi dan struktur organisasi
b.
Teknologi sebagai penentu struktur
c.
Manusia sebagai penentu struktur
d.
Ukuran dan struktur
5. Bentuk organisasi
a.
Organisasi garis, yaitu bentuk struktur
organisasi yang paling sederhana. Ciri-cirinya:
1)
jumlah karyawan relatif sedikit,
2)
organisasi relatif kecil,
3)
karyawan saling mengenal secara akrab,
4)
spesialisasi kerja masih relatif rendah.
b.
Organisasi fungsional, ciri-cirinya adalah
setiap atasan mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap
bawahan yang ada, sepanjang perintah tersebut masih ada hubungannya dengan
fungsi yang dimiliki atasan.
c.
Organisasi garis dan staf
d.
Organisasi gabungan, struktur organisasi ini
merupakan bentuk dari kombinasi struktur organisasi yang telah dibahas sebelumnya,
sehingga bentuk strukturnya dapat berupa gabungan dari organisasi dan staf,
garis dan fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi ketiganya.
e.
Organisasi matriks, biasanya struktur ini
digunakan pada organisasi yang memiliki pekerjaan yang relatif besar, dengan
permasalahan yang cukup komplek.Kondisi semacam ini diperlukan penanganan yang
tepat, baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya yang dibutuhkan. Dalam
struktur organisasi ini, bawahan bisa memiliki atasan yang lebih dari satu
orang atasan, sehingga mereka dibawah dua jalur wewenang, dengan kata lain
mempunyai dua rantai perintah, yang satu bersifat vertikal, dan yang lainnya
horizontal.
6. Prestasi organisasi
Konsep yang disarankan oleh peter drucker, salah seorang
penulis manajemen yang sangat popular menyatakan bahwa prestasi manajer dapat
diukur dalam dua bentuk konsep yaitu; Efisiensi, berarti: melakukan kerja
dengan benar dan Efektivitas, berarti melakukan kerja yang benar.
C.
PENGGERAKAN ( ACTUATING )
Aspek
penggerakan (actuating) / pengkoordinasi yang juga merupakan bagian dari
manajemen, hendaknya diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek maupun
manajemen implementasi bisnis, kelak dapat berjalan baik, sehingga ia dapat
dinyatakan layak. Menyusun agar penggerakan ini dapat berjalan dengan baik,
hendaknya dikaji dari beberapa sisi, seperti: fungsi penggerakan yang harus
terpenuhi, serta sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendaknya memiliki
kriteria agar ia dapat menggerakkan bawahannya. syarat untuk penggerakandi
pandang akan terpenuhi,maka dapat di rekomendasikan bahwa dari sisi penggerakan
dapat di nyatakan layak .
1) Fungsi penggerakan
Fungsi
penggerakan yang pokok dalam manajemen adalah ;
a.
Mempengaruhi seseorang supaya bersedia
menjadi pengikut
b.
Melakukan daya tolak pada seseorang
c.
Membuat seseorang atau orang-orang suka
mengerjakan tugas dengan lebih baik
d.
Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan
pada pimpinan, tugas dan organisasi tempat mereka bekerja
e.
Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa
tanggung jawab seseorang atau orang-orang terhadap Tuhanya Negara dan
masyarakat.
2) Kepemimpinan
Kepemimpinan di artikan oleh Stoner adalah sebagai suatu
proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempertahankan kegiatan yang
berhubungan dengan anggota kelompok.
Menurut chapman yang dikutip Dale Timpe lima
landasan kepemimpinan yang kokoh adalah ;
a.
Cara berkomunikasi
b.
Pemberian motivasi
c.
Kemampuan memimpin
d.
Pengambilan keputusan
e.
Kekuasaan yang positif
D.
PENGENDALIAN ( CONTROLLING ),
Pengemgalian,sebagai salah satu faktor
manajemen,hendaknya juga di analisis untuk mendapatkan jawaban apakah dari sisi
ini rencana manajemen untuk pembangunan maupun pengimplementasian bisnis di
nyatakan layak atau sebaliknya.
Fungsi
pokok pengendalian adalah sebagai berikut:
a.
Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan
atau kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya
ketegasan-ketegasan dalam pengawasan
b.
Meperbaiki berbagai penympangan yang terjadi
c.
Mendinamisasaikan organisasi
d.
Mempertebal rasa tanggung jawab, Agar fungsi
pengendalian manajemen dapat berjalan dengan baik, perlu diperhatikan
prinsip-prinsipnya yang di antaranya adalah sebagai berikut:
e.
Pengendalian hendaknya direncanakan dengan
baik agar paling tidak dapat mengukur apakah proses pengendalian yang dilakukan
berhadil atau tidak
f.
Dapat merefleksikan sifat pengawasan yang
unik dari bidang-bidang yang diawasi
g.
Pelaporan penyimpangan dlakukan dengan segera
h.
Pengawasan harus bersifat fleksibel, dinamis
dan ekonomis
i.
Dapat merefleksikan pola kerja unit
organisasi
j.
Dapat menjamin berlakukannya tindakan
korektif
1. Jenis-jenis pengendalian
1)
Metode pengendalian pendahuluan
2)
Metode pengendalian bersama
3)
Metode pengendalian umpan balik
2. Sistem pengendalian yang efektif
Ciri-ciri system pengendalian yang efektif
1)
Akurat, melakukan evaluasi perihal ketepatan
informasi yang diterima.
2)
Tepat waktu, informasi segera dimanfaatkan
untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap suatu masalah agar terjadi
perbaikan.
3)
Objektif dan komprehesif, informasi yang akan
digunakan untuk pengawasan harus dapat dipahami dan dianggap obyektif.
4)
Dipusatkan pada titik pengendalian strategis,
pengendalian dipusatkan pada area dimana kemungkinan terjadinya penyimpangan
reatif banyak, juga pada area dimana tindakan koreksi dilaksanakan secara tepat
waktu agar efektif.
5)
Ekonomis, pengeluaran hendaknya minimal
dengan hasil yang optimal.
6)
Realistis dari sisi organisasi, dapat
digabungkan dengan realitas organisasi.
7)
Fleksibel,Dewasa ini hamper semua organisasi
berada pada lingkungan yang tidak stabil sehingga perubahan-perubahan yang
terjadi perlu di antisipasi.
8)
Perspektif, sistem pengawasan yang efektif
harus dapat mengidentifikasi tindakan korektif apa saja yang perlu di ambil
9)
Diterima oleh anggota organisasi, sistem
pengendalian dapat menghasilkan prestasi kerja yang tinggi dikalangan para
anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa mereka memiliki otonomi,
tanggung jawab dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.
E.
MENGAKHIRI PEMBANGUNAN PROYEK BISNIS
Langkah-langkah
mengakhiri proyek bisnis :
1.
Menetapkan
organisator terminasi proyek untuk mengorganisasikan penutupan proyek.
a.
Menentukan
manajer terminasi
b.
Menentukan
tim terminasi untuk pembantu manajer
2.
Mengadakan
pertemuan untuk mempersiapkan proses terminasi
3.
menyiapkan
laporan dari masing-masing personil terminasi proyek.
4.
Mengakhiri
semua dokumen finansial,selesaikan semua persoalan pembayaran atas
biaya-biaya,dan menyiapkan laporan financial penutupan proyek.
5.
Akhiri
semua perintah kerja,kontrak,persetujuan,danout
standing supplier.
6.
Lengkapi
semua dokumen dengan semua pihak yang terkait,lalu setujui.
7.
Tutup
semua bagian proyek dan mengembalikan semua perlengkapan proyek.
8.
Lakukan
pos audit atas selesainya proyek,melengkapi laporan final,ajukan pada klien.
9.
Membuat
pernyataan persetujuan dari klien bahwaproyek selesai di kerjakan.
10. Tutup semua bagian fisik proyek dan lakukan
pemutusan hubungan kerja bagi staf proyek yang masih tersisa.
Ada
beberapa format yang dapat di gunakan untuk laporan final,meliputi ;
a.
Kinerja
dari proyek
b.
Pengorganisasian
dan administrasi proyek
c.
Tehnik
yang di gunakan untuk menyelesaikan hasil proyek
d.
Menentukan
kekuatan dan kelemahan proyek
e.
Rekomendasi
dari manajer proyek dan tim untuk kelangsungan proyek tersebut.
F. IMPLEMENTASI PADA SKB
1.
Perencanaan.Hendaknya
SKB dapat menilai perencanaan dari sisi pendekatan yang di gunakan,dari sisi
jangka waktu,dan dari sisi tingkatan manajemen.
2.
Pengorganisasian.Hendaknya
SKB dapat mengkaji apakah langkah-langkah pengorganisasian di dalam dua
kegiatan pokok di atas dapat di rencanakan dan di perkirakan akan
berjalandengan baik.
3.
Pengerakan.Hendaknya
SKB dapat mengkaji fungsi manajemen yang lain,yaitu pengerakan ( actuating ),apakah layak atau tidak
layak.
4.
Pengendalian.Hendaknya
SKb mampu mengkaji aspek pengendalian bagi kedua kegiatan pokok ini,sehingga
dapat di ambil keputusan layak atu tidak layaknya atas aspek ini.
5.
Mengakhiri
pembangunan proyek.Hendaknya SKB mampu mengkaji agar teknisimplementasi atas
penyelesaian proyek,sebelumdi lanjutkan pada implementasi bisnisnya,dapat di
rencanakan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Umar Husein. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama ,2001.
0 komentar: